Kamis, 14 Agustus 2014

SBY: Gerakan Pramuka Bisa Jadi Benteng Gerakan Radikal



Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono, menghadiri peringatan Hari Pramuka ke 53 di Bumi Perkemahan Cibubur. Dalam acara itu, tampak hadir Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, yang ditunjuk sebagai ketua Mabida Pramuka Indonesia.

Ketiganya mengenakan seragam Pramuka lengkap dengan topinya. Di peringatan ini, SBY bertindak sebagai pembina upacara.
SBY sebagai ketua Majelis Pembimbing Nasional gerakan Pramuka akan menyematkan tanda penghargaan Pramuka kepada tokoh Pramuka dan mereka yang berjasa terhadap perkembangan Pramuka di Indonesia.

Penerima penghargaan itu yakni Jokowi selaku ketua Mabida dan beberapa bupati serta wali kota, Pembina Pramuka yang telah berjasa dalam Gerakan Pramuka, serta Pramuka Penegak Teladan.



Selain itu, beberapa Menteri selaku Mabinas Pramuka, di antaranya Menko Kesra, Mendikbud, Menpora, Menkominfo dan Menkes.

Pada kesempatan ini, Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault, mengatakan, dalam Kurikulum 2013 Pramuka dimasukkan sebagai ekskul wajib. Adhyaksa berharap, ke depannya gerakan Pramuka harus terakreditasi sehingga proses pendidikan yang diselenggarakan oleh Para Pembina Pramuka memiliki sertifikat.

Sebab menurutnya, Gerakan Pramuka menghasilkan kaum muda yang berkarakter, handal dan memiliki keterampilan yang memadai sebagai calon pemimpin bangsa.

"Ekskul wajib Pramuka mendukung dengan pendidikan karakter yang dibutuhkan bangsa Indonesia. Karena tidaklah cukup anak-anak bila hanya mendapatkan pendidikan formal di sekolah tanpa pendidikan informal dalam keluarga dan pendidikan nonformal yang diisi oleh pendidikan kepramukaan," jelas Adhyaksa.

Presiden SBY menilai gerakan Pramuka mampu mencegah paham-paham radikal.

"Gerakan pramuka juga harus menjadi benteng dari paham-paham keagamaan yang menyimpang dan mengarah pada aksi terorisme yang harus kita cegah," ujar SBY dalam pidatonya, Kamis (14/8/2014).

SBY meminta para praja agar bangga menjadi anggota Pramuka. SBY mengingatkan agar menggantungkan cita-cita setinggi langit dan jangan lupa berdoa serta beribadah.

"Satukan kata hati dan perbuatan dalam mencapai cita-cita, utamakan idealisme," tuturnya.

Di penutup pidatonya, SBY berpamitan kepada para anggota Pramuka. Tahun ini adalah tahun terakhir SBY menghadiri HUT Pramuka seiring dengan berakhirnya masa jabatan menjadi Presiden.

"Saya dan Ibu Ani mohon pamit, mohon diri, saya akan mengakhiri jabatan saya sebagai presiden. Pramuka akan ada di hati kami hingga akhir hayat," tutupnya.

Acara ditutup dengan aksi penerjun payung 15 anggota Pramuka. selain itu sejumlah penerjun dari Kopassus juga turut andil dalam aksi tersebut. (Sumber : Merdeka.com dan Detiknews.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar